Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Siapakah dirimu saat kamu sendiri?

Ketika aku melihat perjalanan, rasanya seperti melangkah pada kesendirian. Meski banyak yang aku lihat, yang aku rasakan, Rasanya sekarang hanya tergantung pada diriku bagaimana melewati perjalanan ini. Karena sebelumnya, aku berpikir dengan banyaknya teman disampingku, Semua jalan akan terasa lebih baik Namun, ternyata perjalanan itu sebenarnya membutuhkan arah Dan untuk menetapkan tujuan itu, Banyak yang aku bayangkan, Banyak yang aku pertimbangkan, Sesungguhnya aku merasa ketakutan dalam kesendirian ini, Karena merasa aku tidak memiliki tempat untuk berdiri, Saat perjalananku mengalami hambatan Namun, ternyata perjalanan itu sebenarnya mempunyai petunjuk Dimana aku dapat tetap berdiri, Saat perjalananku mengalami hambatan

Mantan.

Pernahkah kalian merasa, cinta akan datang saat kamu merasakannya ketika melihatnya? Ataukah kalian merasa, cinta itu datang saat ia berhasil menenangkanmu? Semua itu adalah benar adanya. Ketika aku melihat dan kemudian aku merasa teduh didekatnya. Semua seakan tidak salah ketika aku selalu berada didekatnya. Bahkan, kesalahan yang kami buat saja terlihat benar ketika kami berdekatan. Karena selalu ada pembenaran. Tapi, aku kemudian berpikir, setelah aku menentukan pilihan itu. Apakah begitu cinta yang sebenarnya? Yang selalu ada, kemudian menenangkan, kemudian membuatmu sangat yakin segala yang kamu tempuh adalah benar? Sayangnya tidak. Cinta seharusnya dapat memperbaiki kesalahan, cinta seharusnya mampu melihat cobaan. Bukan cinta yang selalu melihat keindahan, di masa depan kemudian merasa tenang. Mungkin dua pasangan ini memang sedang berkembang. Sehingga merasa sah-sah