Mantan.

Pernahkah kalian merasa, cinta akan datang saat kamu merasakannya ketika melihatnya?

Ataukah kalian merasa, cinta itu datang saat ia berhasil menenangkanmu?

Semua itu adalah benar adanya. Ketika aku melihat dan kemudian aku merasa teduh didekatnya.
Semua seakan tidak salah ketika aku selalu berada didekatnya.

Bahkan, kesalahan yang kami buat saja terlihat benar ketika kami berdekatan. Karena selalu ada pembenaran.

Tapi, aku kemudian berpikir, setelah aku menentukan pilihan itu.
Apakah begitu cinta yang sebenarnya?
Yang selalu ada,
kemudian menenangkan,
kemudian membuatmu sangat yakin segala yang kamu tempuh adalah benar?
Sayangnya tidak.

Cinta seharusnya dapat memperbaiki kesalahan,
cinta seharusnya mampu melihat cobaan.
Bukan cinta yang selalu melihat keindahan,
di masa depan kemudian merasa tenang.

Mungkin dua pasangan ini memang sedang berkembang.
Sehingga merasa sah-sah saja untuk bersama.
Namun ketika keduanya berpisah,
sekarang terasa bahwa memang salah dalam menyikapi arti kasih sayang.

Pecinta yang baik,
sepertinya adalah pecinta yang dapat menyayangi dengan tulus,
Pecinta yang baik,
sepertinya mereka yang berani memutuskan pilihan demi masa depan mereka,
Pecinta yang baik,
sepertinya mereka yang sekarang bekerja untuk mengejar cita-citanya.

Kini aku tau bahwa cintaku belum tumbuh untuk kuat dalam menghadapi kenyataan.
Kini aku tau bahwa laki-laki seharusnya penuh dg rasa tanggung jawab dalam memegang prinsipnya.
Kini aku tau mengapa menyukai laki-laki membutuhkan waktu.

Manusia memang tidak ada yang sempurna.
Diriku sendiri saja tidak sempurna, dan belum tau apakah pantas untuk menerima cinta yang baik

Terimakasih,
atas kenangan yang tergambarkan dengan baik,
atas perhatian,
atas waktu,
atas tenaga,
atas pemikiran,
yang telah engkau berikan,
sehingga sekarang,
aku dapat,
bertahan,
meski engkau,
sudah
tidak
ada
di
sampingku.

lanjutkan mimpimu,
dan selamat menempuh kehidupan ini,
ku tetap teman baikmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAN.

Talk to myself.